Senin, 02 Januari 2017

Perubahan Iklim dan Kebijakan negara



Perubahan Iklim dan Kebijakan negara[1]


Senin, 02 Januari 2016 |Ahsan M, Ay


Leonardo DiCaprio berbincang dengan Wakil Presiden Amerika Serikat, Al Gore

 
Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore, membuat gambaran ilmiah disebuah papan tulis. Dia menggambar planet kita dan menggambat atmosfer disekitarnya, dan dia berkata, ini masalah paling penting di zaman kita. Semua bentuk transportasi kita, perahu, kereta api, pesawat terbang, mobil, cara kita memproduksi makanan dan membangun kota hampir segala hal yang kita lakukan melepas karbon dioksida, CO2. Dan itu menyebabkan perubahan iklim. 


Es dibelahan kutup meleleh mengakibatkan tinggi permukaan laut naik. Akan ada pola cuaca yang lebih berbahaya seperti banjir, kekeringan, kebakaran hutan. Itu terdengan seperti film fiksi ilmiah yang mengerikan kecuali semua itu benar dan sedang terjadi saat ini. Dulu ada banyak bongkahan es yang keras dan berwarna biru, bukan warna biru muda seperti sekarang ini. Hanya ada es yang seperti es krim meleleh dengan sangat cepat. Jika dibiarkan terus- menerus maka arus laut akan berubah sehingga akan membuat banjir dan kekeringan lebih merusak, akan menjadi perubahan lingkungan yang besar dan paling dramatis. Jika iklim tetap sama pada suhu yang sama seperti satu dekade terakhir maka Greenland akan lenyap. Air hasil lelehan es akan mencapai laut, apabila tidak di imbangi oleh hujan salju maka lapisan es akan semakin menipis dan permukaan air laut akan naik. Miami, New Orleans, Boston dan Long Beach, California mungkin akan menjadi korban dari naiknya permukaan air laut. Tindakan pencegahan yang diambil dalam menanggulangi naiknya permukaan air laut adalah memasang pompa-pompa listrik  di seluruh kota dan meninggikan jalanan. Konstruksi ini akan membuat perbedaan besar dan membeli cukup banyak waktu selama 40-50 tahun dengan proyek senilai 400 juta dolar meliputi seluruh kota.

Para pejabat resmi di Florida dilarang menggunakan kata “perubahan iklim”. Kebijakan ini dimulai tahun 2011 setelah Rick Scott menjabat. Sebagian Para pejabat tidak percaya aktivitas manusia menyebabkan perubahan iklim yang dramatis seperti yang digambarkan para ilmuwan. Ketidakpercayaan ini dinilai bersifat politik, berkaitan dengan lobi dan industri. Kalimat yang menarik dari Philip Levine, 

“laut bukan anggota partai Republik dan juga bukan anggota partai Demokrat, dia (air) hanya bisa terus naik”  

Ada sebuah konsensus yang kuat tentang perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia. 97 persen ilmuwan iklim setuju ada pemanasan global dan itu karena pembakaran bahan bakar fosil dan aktivitas manusia lainnya. 

pemanasan global adalah berita palsu terbesar yang disebarkan pada warga Amerika. Ada beberapa orang yang sangat arogan sampai-sampai pikiran kuat mereka bisa mengubah iklim, manusia tidak bisa mengubah iklim, kata James Inhoofe selaku ketua dari komite lingkungan.

James Inhoofe adalah penyangkal perubahan iklim paling terkemuka, karena dia adalah salah satu penerima uang bahan bakar fosil terbesar di jajaran dewan Amerika Serikat.

Di China, orang-orang khawatir tentang perubahan iklim. Alasan utamanya adalah karena kehidupan sehari-hari mereka terkena pengaruh. Mereka benar-benar ingin menjadi bagian dari solusi, saat ini isu lingkungan telah menjadi alasan terbesar untuk demonstrasi massal. Mereka meminta pertanggung jawaban dari pengusaha dan harus transparan mengenai pabrik dan emisinya. Pihak media cina sangat membantu dan dukungan yang populer ini membantu memotivasi pertumbuhan hijau China. Pemerintah mengubah rencana mereka ke energi yang bisa diperbaharui. China memiliki beberapa perusahaan energi angin dan energi surya terbedar di dunia saat ini, dan akan memprioritaskan energi ini dibanding batu bara.

Di India, sacara konsisten mengatakan prioritas utamanya adalah pengembangan dan memberantas kemiskinan. Meskipun kebutuhan listrik yang kurang namun cadangan batu bara di India begitu melimpah. Warga sipil memenuhi kebutuhan hidup dengan bekerja sebagai menambang batu bara. Bahan bakar fosil ini diolah oleh perusahaan terkemuka. Warga India mengeluhkan cuaca yang semakin panas dan kekeringan yang lebih menderita bagi warga miskin disana. Berbagai macam tanaman yang ditanam tidak membuahkan hasil. Warga India mengeluhkan pemerintah Amerika Serikat (penyumbang gas karbon terbesar di dunia) agar bisa menjadi contoh layaknya Negara Super Power dan membantu dunia berkembang melakukan transisi sebelum terlambat.

Di Indonesia, pembakaran hutan yang di sengaja untuk membuat perkebunan kelapa sawit dan menumbuhkan minyak sayur paling murah di dunia ada di dalam minyak untuk memasak, kosmetik, deterjen. Komoditas yang sangat murah ini membuat perusahaan mendapat untung besar. Perluasan industri minyak kelapa sawit di Indonesia telah mengambil alih sekitar 80 persen dari hutan. Perusahaan-perusahaan menyuap para pejabat pemerintah untuk mengeluarkan izin bagi mereka untuk membakar hutan. Dan kebakaran hutan terus saja terjadi, yang jadi pertaruhan bukan hanya mata pencaharian orang-orang melainkan kehidupan spesies-spesies di hutan. Jika pembakaran hutan punya dampak yang menghancurkan, mengapa Pemerintah tidak memasang batasan untuk mencegah perusahaan-perusahaan besar menghancurkan planet?.

Negara-negara dengan persentase penyumbang gas karbon terbanyak sebaiknya memperhatikan fenomena-fenomena yang terjadi. Meskipun seseorang datang, berkampanye tentang menyangkal perubahan iklim, realitas punya cara untuk menghantam hidup kita jika kita tidak memperhatikan.  








[1] Esai ini dikutip dari Film Aktor Leonardo DiCaprio yang bertemu dengan para ilmuwan, aktivis dan pemimpin dunia untuk membahas bahaya perubahan iklim dan solusi yang mungkin. Ia melihat bagaimana perubahan iklim mempengaruhi lingkungan kita, dan apa yang masyarakat bisa lakukan untuk dapat mencegah kematian spesies yang terancam punah, ekosistem dan masyarakat asli di planet ini.